Kediri – Teka-teki letak lokasi makam Pahlawan Nasional Tan Malaka tidak lama lagi akan terbongkar, seiring dengan pembongkaran makam yang berada di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Sabtu (12/9). Selama ini, makam tersebut diduga sebagai makam sosok pejuang kemerdekaan tersebut.
Pembongkaran makam yang dilakukan oleh tim medis forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RCSM) Jakarta itu bertujuan untuk mengambil sampel DNA untuk memastikan jasad yang ditanam itu benar-benar tokoh pejuang kemerdekaan Tan Malaka yang selama ini menjadi misteri.
Selain Tim Medis dari RSCM, panitia pembongkaran makam sosok yang hilang sejak 1949 itu juga terdiri dari petugas Dinas Sosial Jakarta, beberapa tim Ahli dari Universitas Indonesia (UI), dan melibatkan tokoh desa setempat.
”Pembongkaran makam ini untuk mengambil sempel sisa kerangka korban yang nantinya akan kita lakukan cek DNA. Ini untuk memastikan apakah benar beliau (Tan Malaka) di kuburkan disini," kata Zulfikar Khamarudin (60) Ketua Panitia Pembongkaran Makam yang juga keponakan Tan Malaka.
Penggalian dilakukan secara hati-hati agar tulang yang sudah tertanam lama tidak rusak, apalagi terkena cangkul. Setelah digali sedalam 1,5 meter, tim medis menemukan sisa gigi yang kemudian dimasukkan ke kantong plastik. Penggalian diteruskan hingga kedalaman dua meter dan tim panitia menemukan tulang (tengkorak) yang diduga Tan Malaka.
Jika memang jasad yang ada di makam tersebut benar tokoh pahlawan nasional yang bernama lengkap Ibrahim Datuk Tan Malaka, maka pihak keluarga tidak ada niatan untuk memindahkannya. ”Hanya saja, kami meminta kepada pemerintah setempat untuk memperbaiki makam, sebagaimana layaknya seorang pahlawan,” tandasnya. Pihaknya tidak ada niatan apa-apa terkait pembongkaran makam. "Saya ikhlas melakukan ini," jelasnya.
Selanjutnya, sisa-sisa tulang lainnya diamankan yang dibawa ke Jakarta untuk dilakukan tes DNA. ”Sebelum tes DNA, kami tidak berani berspekulasi atau menyimpulkan apakah benar ini makam Tan Malaka. Hasilnya akan kita umumkan sekitar dua sampai dengan tiga minggu lagi,” kata Dr Jaya Surya Atmaja, Ketua Tim Dokter RSCM.
Sebelumnya, panitia beserta puluhan warga yang antusias menyaksikan jalannya pembongkaran melakukan doa bersama di sekitar makam yang dipimpin tokoh desa setempat. Setelah doa, warga yang tergabung dalam panitia mulai menggali tanah untuk mengambil sisa tulang.
Selama ini rencana pembongkaran makam tersebut, terus menjadi pertanyaan masyarakat setelah terkuak bahwa di kawasan Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri terdapat makam Tan Malaka.
Penemuan makam yang diduga tempat bersemayam pendiri Partai Murba di Desa Selopanggung ini berdasarkan hasil penelitian ilmuwan Harry A Poeze dari Direktur Penerbitan Institut Kerajaan Belanda untuk Studi Karibia dan Asia Tenggara atau KITLV di Leiden.
Sejak tahun 1971 dia berusaha menguak perjuangan dan kematian Tan Malaka. Dari hasil penelitiannya, Harry menunjukkan Tan Malaka meninggal dibunuh oleh pasukan Batalyon Sikatan Pimpinan Letnan Dua Soekotjo pada 21 Februari 1949. Selain itu, dia juga menemukan prasasti Tan Malaka di Dusun Pethuk, Desa Selopanggung yang tidak jauh dari lokasi makam tersebut.
"Berdasarkan SK Presiden Bung Karno pada tahun 1953 Tan Malaka dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional. Setelah SK itu turun, Bung Karno pun menghimbau untuk melakukan pencarian terhadap makamnya untuk dibangun sebagai tempat bersejarah," kata Zulfikar.
Sebelum dibonkar, seperti pernah dikatakan Kepala Desa (Kades) Selopanggung, Zairi, warga meminta untuk diadakan tahlilan. " Kami meminta agar penggalian itu tidak meninggalkan tradisi adat disini, yaitu menggelar selamatan, sodaqoh, dengan tumpeng sebagai penghormatan dan juga bacaan tahlil," ucap Zairi.
Dalam pembongkaran itu, warga tidak ada persiapan khusus. Mengingat desa tidak diberi fasilitas, juga anggaran dari Pemerintah. Karena itu, warga juga menyambut secara wajar saja. Menurut Kades, makam yang hanya ditandai batu itu, menurut warga Selopanggung dikenal dengan sebutan atau makam
3 comments:
ach kenapa baru sekarang...bagaimanapun dan siapapun dia bagi saya Tan Malaka tetap merupakan tokoh sejarah besar dari negeri besar ini
makam dibongkar? waduh... kenapa ya sob? pasti ada sebab atau alasannya
Trims dah berbagi, dari:
Distance Learning Management
Sharing Knowledge Management
gitu itu boleh ta? kasian lho sob
Post a Comment
Terima kasih atas komentar teman-teman buat blog belajar ini...