Wednesday, April 15, 2009

Lolos di Malaysia, Tertangkap di Jakarta



JAKARTA - Berbagai cara terus dilakukan para pengedar narkoba untuk mengelabui petugas. Seperti yang terjadi kemarin, narkoba jenis heroin seberat 3 kilogram nyaris lolos masuk ke Indonesia dari negara lain melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Berkat kesigapan petugas, heroin yang diperkirakan bernilai lebih dari Rp 3 miliar itu berhasil diamankan.

Dalam operasi penangkapan yang dilaksanakan sekitar pukul 08.30 itu, petugas gabungan Unit II Direktorat Narkoba Mabes Polri dan Polda Metro Jaya membekuk Unang Wijaya, si pembawa heroin. Pria 28 tahun yang belakangan diketahui berasal dari Serang, Banten, itu ditangkap di tepi jalan terminal II D kedatangan luar negeri. Saat itu dia baru saja turun dari pesawat Air Asia yang membawanya dari Malaysia. Polisi menemukan 3 kg heroin itu di tas jinjing Unang.

Yang menarik, Unang sempat lolos dari pemeriksaan petugas di bandara. Di antaranya, aparat imigrasi dan aparat keamanan. Bukan hanya itu. Unang juga dengan mudah membawa 3 kg heroin saat melintasi pemeriksaan mesin scanner yang menggunakan peralatan X-Ray di bandara itu.

Direktur IV Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Harry Montalalu mengatakan, Unang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka membungkus heroin tersebut dengan ratusan butir kapsul. Lalu, ratusan kapsul itu dimasukkan di kaleng cokelat.

''Tapi, yang sangat kami sesalkan, mengapa narkoba sebanyak itu bisa lolos dari bandara Malaysia, lalu lolos lagi di Bandara Soekarno-Hatta. Termasuk lolos mesin scanner X-Ray,'' tanya Harry.

Kepada penyidik, tersangka berdalih membawa narkoba itu karena dititipi seseorang yang tidak dikenalnya di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia, sesaat menjelang check-in. Orang tak dikenal itu meminta tolong karena terlalu banyak mengangkut barang bawaan. Unang sendiri mengaku menjadi tukang bangunan setahun terakhir ini di Malaysia.

Terhadap pengakuan itu, polisi tak langsung percaya. Harry mengatakan hak tersangka untuk berdalih. Tapi, polisi menduga heroin itu dibawa dari Afrika Selatan yang diselundupkan ke Malaysia dengan cara dimasukkan ke puluhan butir kapsul, lalu ditelan. Setiba di Malaysia, kapsul-kapsul itu dikeluarkan bersama dengan kotoran buang air besar. Kapsul-kapsul itu lalu dibersihkan, kemudian dimasukkan ke kaleng cokelat untuk selanjutnya diselundupkan ke Jakarta. ''Di antara 250 butir kapsul itu ada yang sudah dikupas, walau heroinnya masih padat. Tapi, ada yang masih di dalam kapsul,'' terangnya.

Menurut Harry, penangkapan itu dilakukan setelah pihaknya memperoleh informasi internasional awal Februari lalu adanya rencana penyelundupan heroin dari Malaysia ke Jakarta. Pihaknya langsung memantau gerak-gerik para penumpang di bandara, termasuk Unang.

Kanit II Direktorat IV Narkoba Bareskrim Mabes Polri AKBP Raja Calvian Gumay menambahkan, penangkapan itu berawal dari informasi jaringan Malaysia yang mengatakan bahwa ada heroin bakal masuk ke Indonesia. Saat itulah, anggota langsung diperintahkan ke terminal kedatangan. ''Dia (Unang) berhasil kami tangkap setelah ada informasi dari jaringan kami sesama polisi di Malaysia,'' terang Raja yang memimpin penangkapan kemarin. Dia juga mengatakan bahwa Unang sudah masuk DPO (daftar pencarian orang, Red) polisi.

Pada akhir keterangannya, peranan tersangka itu sebagai kurir narkoba dan masih dikembangkan terus kasusnya. Diduga, tersangka adalah anggota jaringan narkoba internasional. ''Tapi, yang jelas, dia kami jerat UU No 2 Tahun 1997 tentang peredaran narkotika dengan ancaman hukuman mati

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentar teman-teman buat blog belajar ini...

PageRank 100 Blog Indonesia Terbaik
Widget edited by kanigoropagelaran
top