Wednesday, March 4, 2009

Sri Lanka Diserang, Tujuh Tewas




LAHORE - Teror kembali mengguncang Pakistan. Kali ini targetnya tim kriket kebanggaan masyarakat Sri Lanka. Tembakan serta lemparan granat dan roket yang dilepaskan belasan pria misterius itu melukai tujuh pemain kriket dan seorang asisten pelatih asal Inggris kemarin (3/3). Enam polisi dan seorang warga sipil tewas.


Kepala Polisi Kota Lahore Haji Habibur Rehman yakin bahwa serangan tersebut direncanakan dengan matang. "Saat serangan dilancarkan, tim kriket itu sedang menuju stadion tempat mereka berlaga. Tiba-tiba, para penyerang tersebut menerobos barisan penjaga dan panitia pertandingan yang mengiringi konvoi tim itu," terangnya seperti dikutip Agence France-Presse kemarin.

Baku tembak itu berlangsung 15 menit di lokasi serangan yang hanya berjarak 100 meter dari stadion tersebut. Sayang, polisi tidak berhasil melumpuhkan atau menangkap seorang pelaku pun. Identitas para pelaku dan motif serangan masih tanda tanya. Beruntung, luka tujuh pemain kriket yang sudah siap bertanding dan seorang asisten pelatihnya itu tidak parah.

"Dua pemain asal Sri Lanka, Thilan Samaraweera dan Tharanga Paranavitana, terpaksa dirawat di rumah sakit. Tapi, kondisi keduanya stabil," terang Jubir Komisi Tinggi Sri Lanka Chamara Ranavira kepada Associated Press.

Kapten tim Mahela Jayawardene serta empat pemain yang lain hanya luka ringan. Keempatnya diidentifikasi sebagai Kumar Sangakkara, Ajantha Mendis, Suranka Lakmal, dan Chaminda Vaas.

Akibat serangan tersebut, pemerintah terpaksa membatalkan pertandingan kriket persahabatan Sri Lanka-Pakistan tersebut kemarin. Gubernur Lahore terpaksa memulangkan tim kriket itu ke Sri Lanka. Serangan yang terjadi tiga bulan pascateror Mumbai tersebut mengundang keprihatinan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari dan Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapaksa.

Rajapaksa mengutuk serangan keji tersebut. Dia langsung mengutus pejabat luar negerinya untuk segera terbang ke Pakistan dan membantu evakuasi atlet-atlet kriket yang menjadi target serangan itu. Teror tersebut secara tidak langsung telah mendepak Pakistan dari peta olahraga internasional. Dalam hitungan bulan atau tahun, hampir bisa dipastikan tidak ada pertandingan berskala regional dan internasional yang dilaksanakan di sana.

Hingga kemarin (3/3), kepolisian Lahore terus memburu pelaku. "Kami akan terus memburu sampai dapat. Kami tidak ingin menyia-nyiakan nyawa anggota kami yang melayang dalam serangan tersebut," papar Rehman. Tiga jam kemudian, evakuasi tim kriket Sri Lanka dimulai. Mereka diangkut dengan helikopter menuju Bandara Lahore dan diterbangkan ke Abu Dhabi untuk selanjutnya pulang ke Sri Lanka.

Sementara itu, Zardari dan Perdana Menteri (PM) Yousuf Raza Gilani langsung berkonsultasi dengan Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan Ashfaq Kayani. Dalam pernyataan resminya, Islamabad hanya menerangkan bahwa tiga tokoh penting Pakistan tersebut tengah membahas permasalahan profesional. "Serangan teror di dekat Stadion Gaddafi tersebut kembali mengingatkan kami pada aksi teror bergaya militer di Kota Mumbai, India, pada November 2008," terang pemerintah secara tertulis.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentar teman-teman buat blog belajar ini...

PageRank 100 Blog Indonesia Terbaik
Widget edited by kanigoropagelaran
top