Thursday, February 19, 2009

Ancam Ledakkan Bom di SMAN 1 Muncar

BANYUWANGI - Teror bom menghantaui SMA Negeri 1 Muncar. Sejumlah guru dan satpam sekolah setempat mendapat kiriman pesan melalaui short message service (SMS) yang berisi sekolahnya akan dibom. Pesan dari orang yang tidak dikenal itu dikirim secara serentak Rabu malam (18/2).


Sejumlah guru yang mendapat SMS ini langsung kelabakan. Merasa jiwa dan sekolahnya terancam, esok paginya (19/2), mereka melaporkan ancaman bom ini ke Polsek Muncar. "Pesan SMS ini kita terima tadi malam (kemarin malam). Ada tujuh guru dan satpam yang menerima pesan ini," kata Sulaiman, Humas SMAN 1 Muncar.

Sulaiman mengaku dirinya termasuk yang mendapat kiriman SMS teror. Mulanya, SMS yang diterima pukul 22.00 itu hanya dianggap perbuatan orang iseng. Tapi, setelah beberapa guru juga mengaku mendapat ancaman serupa, akhirnya Sulaiman agak takut juga. "Pagi tadi (kemarin pagi) kita langsung rapat bersama, guru dan satpam yang dapat SMS ada tujuh orang," lanjutnya.

Di antara hasil rapat itu, memutuskan kasus pengiriman SMS ini perlu dilaporkan ke polisi. Apalagi, beberapa guru yang mendapat kiriman SMS, merasa resah dan takut. "Siapa yang tidak takut, pengirim SMS itu mengaku Syaiful Ridwan dan anak buahnya Noordin M Top (buron teroris nomor wahid)," ujar Sulaiman sambil menunjukkan isi SMS tersebut.

Dari laporan ini, petugas polsek segera melapor ke Polres Banyuwangi. Selanjutnya, petugas keamanan minta bantuan pada Unit Penjinak Bom Gegana Brimob Kompi III Bondowoso. Sekitar pukul 13.45, tim Gegana tiba di lokasi SMAN 1 Muncar yang berada di Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar.

Dipimpin Dan Unit Jinak Bom Kompi III Ipda Maryatno, sembilan anggota Gegana menyisir seluruh ruang belajar siswa yang ada di sekolah tersebut. Tidak ketinggalan, ruang guru, perpustakaan, kantin, dan taman tidak luput dari pantauannya. "Jangan ada yang kelewatan, semuanya periksa," perintah Maryatno pada anak buahnya.

Setelah semua ruang dan beberapa tempat yang ada dilokasi itu disisir, ternyata tidak ditemukan benda yang mencurigakan, apalagi bom. "Kita menyisir seluruh tempat di sekolah ini hingga dua jam lamanya, tapi tidak menemukan apa-apa," kata Maryatno.

Pantauan koran ini, selama pasukan penjinak bom bekerja, suasana di sekolah tampak tegang. Para siswa yang ada di sekolah itu, sengaja dipulangkan lebih awal. Meski demikian, para siswa tidak ada yang diberitahu kalau ada ancaman bom. "Murid biar tidak takut, mas," ujar Sulaiman.

Usai dilakukan penyisiran, para guru yang masih bertahan terlihat lega. Raut wajahnya yang mulanya sempat tegang, berubah jadi sumringah. "Siapa yang tidak takut, SMS isinya sekolah akan diledakkan. Dalam SMS itu, sekolah akan diledakkan besuk pagi (pagi ini), pokoknya ngeri," paparnya.

Sulaiman sempat menunjukkan isi SMS yang diterima dari pengirim yang mengaku anak buah Noordin M Top. Isi SMS selengkapnya seperti ini. ''Akan ada bom yang akan saya ledakkan pada 20 Februari 2009, tepatnya pada jam 10.00 di tempat kerja Anda, dan akan ada banyak anak didik Anda menjadi bangkai, tepatnya di SMAN 1 Muncar. Ingat baik saya segera ledakkan dengan ledakan yang sangat dahsyat, ternama Syaiful Ridwan, anak buah M Top (Noordin M. Top).

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentar teman-teman buat blog belajar ini...

PageRank 100 Blog Indonesia Terbaik
Widget edited by kanigoropagelaran
top