Tuesday, September 8, 2009

Internet di Lingkungan Pemkot Alami Penurunan

SURABAYA - Seminggu setelah pembatasan akses situs jejaring sosial Facebook dan Yahoo! Messenger (YM), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) mencatat penurunan traffic penggunaan internet di lingkungan Pemkot Surabaya. Tidak tanggung-tanggung, penurunan tersebut mencapai 65 persen.

Kepala Diskominfo Khalid Buhari menjelaskan, sebelum pembatasan, tercatat 14 ribu windows (jendela situs) yang terbuka tiap hari di lingkungan Pemkot Surabaya. Setelah Facebook dan YM diblokir, traffic itu drop menjadi hanya 5.000 jendela per hari.

Khalid sejatinya tidak menegaskan bahwa 9.000 jendela yang tidak lagi diakses itu adalah Facebook dan YM. Tapi, ''Nyatanya, setelah dibatasi, turun, jadi segitu. Silakan disimpulkan sendiri,'' ujar dia.

Memang, Khalid tidak bisa memastikan situs apa saja yang kini tidak di-klik oleh pegawai pemkot sesudah pemblokiran. Sebab, Diskominfo belum punya teknologi yang mencatat situs-situs yang jadi sasaran browsing pegawai pemkot.

Teknologi yang dimaksud adalah fortynet. Diskominfo belum memiliki perangkat tersebut karena harganya Rp 2 miliar. Namun, untuk tahun depan, Diskominfo telah mengusulkan pembelian peranti canggih itu. "Tapi, kalau memang tidak disetujui, kami akan cari solusi lain yang tentu lebih hemat. Walau pasti tidak secanggih itu," imbuh pejabat asal Madura tersebut. Selain itu, tidak adanya user dan password untuk akses internet membuat Diskominfo tidak bisa mengetahui komputer mana saja yang penggunaannya menyalahi ketentuan.

Menurut Khalid, selama ini Diskominfo juga masih memberlakukan pembagian traffic secara otomatis. Tidak ada pembagian secara spesifik untuk setiap satuan kerja pemerintah daerah (SKPD). "SKPD mana yang lagi peak (puncak), ya otomatis mendapatkan jatah traffic yang lebih tinggi," sambungnya. Mengenai usul pembuatan aplikasi messenger intranet, Khalid mengaku saat ini juga telah memikirkan hal tersebut.

Untuk penghematan bandwidth (lebar jaringan internet), saat ini Diskominfo juga sedang membangun jaringan fiber optic untuk SKPD di luar kompleks Jimerto. Yaitu, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil), Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA), Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bappemas), Dinas Kesehatan (Dinkes), serta Dinas Pendidikan (Dispendik).

Khalid berhadap jaringan internet melalui fiber optic (fo) itu bisa segera difungsikan. FO yang saat ini sedang digarap adalah jaringan dari Jimerto-Dispendukcapil-Bapemas-Dinkes-Dispendik. "Yang masih belum lancar Bapemas-Dinkes Dispenduk," terang Khalid.

Di samping itu, tahun depan Diskominfo juga menyiapkan tambahan bandwidth untuk jaringan internet pada seluruh puskesmas di Surabaya, yang saat ini berjumlah 41 lokasi. Penambahan bandwidth itu direncanakan mencapai 10-16 Mbps dari saat ini yang hanya 7,5 Mbps. "Ya karena yang harus kita layani tambah, ya kita juga harus menaikkan bandwidth," terangnya.

Khalid menegaskan, pembatasan akses Facebook dan YM merupakan implementasi perintah Wali Kota Bambang Dwi Hartono. Sejak awal 2009, Bambang memerintahkan agar penerapan anggaran setiap SKPD minimal mencapai 72 persen atau sama dengan tahun lalu. Karena itu, setiap karyawan pemkot harus berkonsentrasi penuh agar target tersebut terpenuhi.

Konsekuensinya, lanjut Khalid, proses lelang pengadaan harus berjalan lancar. Semua proses lelang di pemkot Surabaya sudah menggunakan proses E-Procurement atau menggunakan internet. Apalagi saat ini sudah memasuki masa akhir tahun anggaran. Semua proses lelang harus tuntas sebelum akhir September. "Makanya, saya harus jaga agar jaringan internet untuk E-Procurement aman," ucap dia.

Selain itu, minggu ini merupakan batas akhir bagi SKPD untuk mengusulkan anggaran APBD 2010. Dengan begitu, secara serempak, setiap SKPD mengirimkan anggaran melalui sistem E-Budgeting pemkot. "Semua berlomba-lomba agar mendapatkan anggaran. Kalau lemot, saya yang dikomplain," ungkap Khalid.

Di sisi lain, jaringan internet untuk pelayanan KTP di setiap kecamatan dan layanan data kesehatan juga harus tetap berjalan normal. "Kami kewalahan. Makanya, browsing yang tidak penting dibatasi," tegas dia.

Ditemui terpisah, Bambang D.H. menyatakan akan meninjau ulang pengadaan komputer dan laptop untuk karyawan pemkot. Dia khawatir, peralatan tersebut akan disalahgunakan untuk bermain Facebook dan YM yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. "Kalau memang sudah cukup ya tidak usah ditambah. Teknologi itu untuk memudahkan kerja manusia. Bukan kita yang dijadikan robot oleh teknologi," ujar Bambang.

Bambang mengemukakan, pemkot sebagai organisasi besar melengkapi diri dengan berbagai instrumen berteknologi tinggi. Teknologi tersebut digunakan untuk memperbaiki kualitas kerja dan koordinasi antarpersonal. "Facebook dan YM juga ada manfaatnya untuk saling komunikasi. Misalnya, Pak Sutadi (Asisten I BF Sutadi) dan Bu Risma (Kepala Bappeko Tri Rismaharini) akan janjian rapat. Kan bisa lewat chatting Facebook," kata dia, mencontohkan.

Suami Dyah Katarina itu yakin bahwa penyalahgunaan Facebook hanya dilakukan oleh pegawai tertentu. Dalam beberapa kali sidaknya ke berbagai SKPD, Bambang mengatakan tidak pernah menjumpai karyawan yang bermain Facebook saat jam kerja.

Ke depan, Bambang akan mengevaluasi kebijakan pemblokiran Facebook dan Yahoo! Messenger (YM). Sebab, dia masih melihat manfaat dua situs jejaring sosial tersebut. "Yang penting empan papan. Tahu bagaimana menempatkan diri. Kalau memang sedang bekerja, ya jangan bermain Facebook. Jangan seperti anak kecil yang untuk urusan kecil begitu saja harus diingatkan berkali-kali

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentar teman-teman buat blog belajar ini...

PageRank 100 Blog Indonesia Terbaik
Widget edited by kanigoropagelaran
top