Thursday, July 30, 2009

Giliran 25 Santri Tebuireng Diisolasi

JOMBANG–Setelah Pondok Pesantren Modern Gontor (Ponorogo) dan Ponpes Genggong (Probolinggo), kini giliaran Ponpes Tebuireng (Jombang) yang santrinya dinyatakan suspect flu babi. Sekitar 25 santri diisolasi di kelas khusus sampai Senin (22/7). Kepastian apakah mereka mengidap influenza A H1N1 masih menunggu kepastian hasil pemeriksaan laboratorium.


’’Sampai sekarang, hasil laborat belum kita ketahui, Jadi, kepastian penyebab demam itu juga belum kita ketahui,” ujar salah seorang pengurus asrama di Ponpes Tebuireng, KH Irfan Hasyim, di halaman Ponpes, siang tadi.

Menurut Irfan Hasyim, demam yang dialami sejumlah santri itu sudah berlangsung tiga hari. Untuk menjaga hal-hal tak diinginkan, pengurus Ponpes menempatkan para santri yang mengalami gejala itu di ruang khusus di asrama Al Ilyas. ’’Ini langkah preventif para pengurus Ponpes agar demam yang dialami beberapa santri tidak menjalar ke santri lainnya,” jelasnya.

Dia tak membantah bahwa santri yang mengalami gejala itu lebih dari 25 orang. Sekarang ini para santri dalam penanganan tim medis Ponpes dan Dinkes Kabupaten Jombang. Selain itu, santri yang sehat diwajibkan mengenakan masker agar tidak tertular.

Dokter di Pusat Kesehatan Ponpes Tebuireng (PKPT), dr Halida Rianti, juga belum bisa memastikan apakah demam yang diderita para santri di ponpes itu flu biasa atau flu babi. ’’Kita masih menunggu hasil laborat dulu,” ujarnya.

Salah seorang santri di Ponpes yang enggan disebut namanya dan tak terserang demam mengatakan, temannya yang mengalami demam juga sesak nafas. ’’Kita tak tahu apa penyakit teman kita. Untuk menurunkan panas, dia dan teman-teman semula mengompres dada dan dahi yang demam dengan kain basah. Karena tak sembuh selama dua hari, mereka ditangani tim medis. Kami sempat takut tertular. Tapi karena niat kami menolong sesama, kami yakin Allah akan menghindarkan dari penyakit itu. Buktinya, sampai hari ini saya masih sehat dan bugar,” katanya.

KH Sholahuddin Wahid (Gus Solah) selaku pimpinan Ponpes Tebuireng menyatakan akan menggelar rapat pengurus dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang dan Dinkes Pemprov Jatim menyikapi munculnya deman di kalangan santrinya itu. ’’Siang nanti saya rapat bersam mengambil lagakh menyikapi masalah ini,” katanya.

Gus Solah juga tidak mengelak kalau ada beberapa santrinya mengalami demam dan dirujuk ke rumah sakit. ’’Kita masih menunggu hasil laborat. Insya Alah hari ini hasil laborat bisa ketahui,” ujarnya.

Sementara itu, di RSU Dr Soetomo Surabaya siang ini berlangsung rapat tertutup membahas tentang flu babi di Jawa Timur. Belum jelas apakah rapat itu juga dihadiri Gus Solah dan pimpinan Ponpes lainnya.



Santri Gontor Negatif

Sebelumnya, 10 santri Pondok Modern Gontor 1 Ponorogo sempat masuk Rumah Sakit (RS) Aisiyah Ponorogo sejak 16 Juli lalu sebagai suspect flu babi. Namun, pihak pondok akhirnya menarik kembali para santrinya dan dirawat di klinik milik pondok yang berlokasi di Desa Gontor, Kec. Mlarak itu.

Seorang ustad, Syamsul, dihubungi Senin siang tadi mengatakan, 10 santri itu sudah mengikuti ujian tulis yang digelar selama dua minggu mulai siang tadi. ’’Berita tentang santri gontor suspect flu babi itu tidak benar. Mereka hanya kena flu biasa karena cuaca memang sedang dingin. Mereka sekarang sudah sehat dan mengikuti ujian,” katanya.

Menurut Syamsul, saat itu bukan hanya 10 orang santri yang terkena flu, tapi malah ratusan. Namun setelah mendapatkan pengobatan dari klinik pondok, langsung sembuh.

Pengiriman santri yang sakit ke RS Aisiyah Ponorogo, kata Syamsul, karena klinik Pondok tak mampu menampung banyaknya santri yang terkena flu. Sehingga sebagian harus dirujuk ke RS Aisiyah. Dia mengungkapkan, para santri yang sakit flu itu diberikan dua kapsul obat penurun panas.

Berita tentang santri Gontor yang suspeck flu babi memang sempat menggemparkan. Kiai Sahal sampai marah-marah di depan wartawan, saat digelar jumpa pers. Karena pemberitaan yang menurut Kiyai Sahal dianggap fitnah itu bisa berdampak buruk.

Menurut keterangan pihak rumah sakit yang merawat 10 santri Gontor kepada wartawan sebelumnya, memang ada gejala pasien mengarah ke suspect flu babi. Misalnya hidung meler, sakit kepala, sakit tenggorokan atau sakit menelan, deman tinggi serta denyut nadi cepat, dengan suhu badan mereka rata-rata mencapai 39 derajat celcius. Sehingga diduga para santri itu terjangkit virus H1N1.

Selain di Ponpes Tebuireng dan Gontor, 37 santri Ponpes Zainul Hasan, Genggong, Desa Karangbong, Kec. Pajarakan, Kab. Probolinggo juga dikabarkan suspect flu babi, namun ternyata sebagian besar negatif.

Kadinkes dr Endang Astuti didampingi Direktur RSUD Waluyo Jati, dr Hariyadi Santosa, mengatakan, kecurigaan terhadap flu babi mencuat sejak Pesantren Genggong kedatangan dua santriwati baru. Dua siswi itu satu sudah pulang dan dirawat di RSU Sanglah, Bali, seorang lagi sekarang ini ada di RSUD Waluyo Jati, Kraksaan.

Siswi bernama Istasya Sari (15) asal Jl. Kenari 4A, Kuta, Bali itu termasuk salah satu dari 37 pasien suspect flu babi di Kab. Probolinggo. “Karena di antara pasien yang mengalami gejala mirip influenza itu berasal dari daerah endemi flu babi, Bali maka kami menyatakan semua pasien suspect flu babi,

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentar teman-teman buat blog belajar ini...

PageRank 100 Blog Indonesia Terbaik
Widget edited by kanigoropagelaran
top