Monday, March 30, 2009

Turis Bencana Situ Gintung Membeludak Pada Hari Libur




TANGERANG - Kunjungan masyarakat ke lokasi jebolnya tanggul Situ Gintung semakin menjadi-jadi pada Minggu kemarin (29/3). Dari pantauan koran ini di lokasi mulai pagi, jumlah warga yang datang mencapai ribuan. Membeludaknya para "turis" bencana itu semakin membuat proses evakuasi dan penyaluran bantuan terganggu
.

Situasi merugikan itu membuat pihak Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), yang selama ini dijadikan posko penanganan bencana, gusar. Pihak UMJ meminta kepolisian menutup akses menuju lokasi bagi warga yang tidak berkepentingan. "Kami telah meminta kepolisian mengatasi yang masyarakat yang berkunjung. Besok (hari ini, Red) Kapolsek dan Kapolres akan melakukan tutup buka untuk masuk ke lokasi," kata Rektor UMJ Masyitoh Chusnan dalam jumpa pers di posko UMJ. "Semoga proses itu lebih mudah karena orang sudah banyak yang bekerja dan sekolah," tambahnya.

Masyitoh menambahkan, UMJ telah berkoordinasi dengan pemda untuk memberikan waktu sepekan, terhitung sejak Jumat (27/3), untuk proses evakuasi dan posko pengungsian. "Minggu depan kita mulai kuliah. Jadi, mahasiswa jangan terlalu lama libur untuk bencana ini. Kami berharap pemda memiliki batas waktu walau kami tetap memberi kesempatan untuk para pengungsi," ujarnya.

Pada hari ketiga penanganan bencana bobolnya tanggul Situ Gintung kemarin, akses ke lokasi bencana memang semakin sulit. Ratusan motor membanjiri bagian kiri jalan menuju Ciputat. Kemacetan itu dimulai dari Terminal Lebak Bulus. Mobil hanya bisa melaju maksimal lima kilometer per jam.

Tak jarang kendaraan berhenti lebih dari lima menit untuk melaju satu meter. Padatnya jalan juga dibarengi oleh pejalan kaki. Jumlahnya tak terhitung. Semua orang menuju satu tempat, kampung Gintung dan Poncol yang menderita kerusakan paling parah akibat bah Situ Gintung.

Beberapa relawan sebetulnya berusaha melakukan isolasi sendiri agar para pengunjung tak seenaknya nyelonong ke lokasi bencana yang seharusnya hanya boleh didatangi tim SAR, penyalur bala bantuan, serta keluarga korban. Mereka menanyai setiap pengunjung yang lewat. "Mau ke mana, Pak?" tanya seorang pria memakai rompi biru berlogo PMI. Kalau jawaban pengunjung yang lewat tidak meyakinkan, relawan itu segera menegurnya. "Jangan lewat sini, Pak. Lewat belakang saja," katanya. Suara dia menyambut setiap orang yang hendak menuju Posko Utama STIE Ahmad Dahlan. Tempat ini menjadi pusat bantuan dan informasi korban.

Hingga menjelang malam kemarin, terlihat ribuan orang berjalan menuju kamp pengungsi di STIE Ahmad Dahlan dan UMJ. Mereka membawa perbekalan dan mengajak serta anak-anak balita. Jadi, sekilas mereka seperti rombongan wisata.

Koordinator Posko Utama di UMJ Rahmat Salam mengatakan, permintaan pihak UMJ untuk mengisolasi lokasi bencana segera dipenuhi. Titik-titik yang akan diisolasi adalah pintu masuk UMJ di Jalan Ir H Juanda, seluruh kawasan Sungai Pesanggrahan, dan pintu masuk ke lokasi di sekitar Kampung Poncol dan Gintung. ''Di tiap pintu masuk akan ada petugas kepolisian. Mereka akan berjaga-jaga agar pihak yang tidak berkepentingan tidak masuk ke lokasi,'' katanya.

Kompol Sayyadi dari Kobrimob Kelapa Dua, Cimanggis, Depok, mengatakan, petugas sudah menghalau pengunjung dari beberapa pintu masuk. Namun, banyak yang bobol. ''Di sini ditertibkan, mereka masuk dari pintu lain. Arus masuk di sini dari berbagai tempat. Banyak yang bolong,'' ujarnya.

Arus liar pengunjung hampir terjadi di semua titik. Padahal, beberapa titik rawan sudah di-police line. Tapi, tak ada yang mengindahkan tanda larangan melintasi itu. Bahkan, mereka juga merangsek ke lokasi jebolnya tanggul. Mereka tak menghiraukan seruan petugas untuk menghindari tempat-tempat tersebut. ''Padahal, dinding tanggul ini kan dari tanah. Kalau banyak yang ke sini, bisa-bisa ambrol lagi,'' kata Sayyadi.

Setiap kali alat berat datang, pengunjung pasti mengelompok mengelilingi. Begitu pula saat petugas membongkar-bongkar bangunan untuk mencari mayat. Berkali-kali mereka diingatkan melalui megafon. Tapi, tak ada yang menaati. Tak hanya pengunjung, sekelompok orang yang mengaku sukarelawan pun merepotkan petugas. Mereka berseragam. Tapi, ketika terjun ke lokasi, mereka hanya melihat-lihat tanpa berbuat banyak. Mereka umumnya dari komunitas penggemar pengendara motor dan komunitas lain.

Korban Mengumpul

Hari ketiga evekuasi korban jebolnya tanggul Situ Gintung kemarin membuahkan hasil signifikan. Delapan jenaszah ditemukan tim evakuasi. Ini berarti total korban mencapai 98 orang. Sementara, jumlah pengungsi tinggal 368 orang, menyusut dari jumlah di awal bencana yang mencapai 500 orang. Mereka tersebar di Fakultas Hukum (56 orang), Fakultas Kedokteran (63 orang), rumah warga (45 orang), dan Balai Desa Gintung, Ciputat, (204 orang). Sedangkan jumlah orang hilang saat ini masih 115 orang.

Delapan korban yang ditemukan kemarin berada di tempat berbeda, tapi mengelompok di satu kawasan. Mereka umumnya ditemukan di sekitar arus air bah yang membelok di belakang perpustakaan UMJ dan rektorat. Di belakang dua gedung itu, arus air bah dari tanggul yang jebol memang dibelokkan oleh tanah yang posisinya lebih tinggi.

Air bah lantas membelok dan meluncur menuju Sungai Pesanggrahan. Karena arus air berbelok, lokasi tersebut menjadi tempat dengan banyak temuan mayat. ''Karena arusnya membelok, mayat yang terbawa dari dekat tanggul ada yang tersangkut bangunan, pohon, dan rumah. Makanya, di sini lebih banyak ditemukan mayat,'' kata Kompol Sayyadi.

Sementara itu, Rahmat mengatakan, tim penanggulangan bencana menghentikan sumbangan berupa pakaian bekas. Sebab, para pengungsi saat ini tak lagi membutuhkan pakaian bekas. ''Kami sudah overload pakaian. Pengungsi sudah cukup pakaiannya,'' katanya. Untuk makanan siap saji, beberapa lembaga sudah rutin mengirimkannya. "Pengungsi lebih butuh bantuan makanan kering yang bisa langsung dimakan serta bantuan uang tunai untuk membangun rumah mereka

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentar teman-teman buat blog belajar ini...

PageRank 100 Blog Indonesia Terbaik
Widget edited by kanigoropagelaran
top