Tuesday, February 10, 2009

Kekerasan Masih Ada di Kampus

Bandung: Pakar pendidikan Arief Rahman menyayangkan Institut Teknologi Bandung yang mengaku tidak mengetahui adanya orientasi pengenalan studi dan kampus (opspek) dalam penerimaan anggota Ikatan Mahasiswa Geodesi. Pernyataan itu terkait kematian Dwiyanto Wisnugroho,
mahasiswa Jurusan Geodesi dalam kegiatan kampus tersebut.
Arief juga menyayangkan budaya kekerasan masih terjadi di lingkungan yang akan mencetak calon pemimpin masa depan negeri ini. "Tak bisa mengatakan tidak tahu pada suatu kegiatan yang dilakukan mahasiswanya sampai kegiatan yang bersifat tidak formal struktural," ungkap Arief Rahman kepada SCTV, baru-baru ini. Sementara ada 80 mahasiswa angkatan 2007-2008 yang mengikuti dan mendapat restu dari Ketua Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatik ITB.

Hingga kini polisi terus menyelidiki kematian Dwiyanto. Sejauh ini, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi termasuk ketua panitia pelaksana, dosen, hingga kepala biro kemahasiswaan. Kegiatan di luar kampus yang berlangsung 7 hingga 8 Februari itu diketahui hanya mengantongi surat izin Kepala Desa Pagerwangi, tempat kegiatan berlangsung

Sementara dari pihak keluarga, mereka tak menyangka jika kampus itu masih menyelenggarakan kegiatan sejenis opspek. Dwiyanto diduga mengalami kelelahan saat mengikuti kegiatan tersebut. Namun pihak panitia tak menanggapi sehingga Dwiyanto meninggal di lokasi kegiatan

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentar teman-teman buat blog belajar ini...

PageRank 100 Blog Indonesia Terbaik
Widget edited by kanigoropagelaran
top